Rabu, 17 Mei 2017

Pengenalan Alat dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi


Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses praktikum. Sebelum kita melakukan prosedur praktikum di laboratorium kita harus mengenal alat-alat yang akan digunakan sehingga memudahkan kita dalam melakukan praktikum. Oleh karena itu, kita harus memahami fungsi dan prinsip dari alat-alat tersebut.
Perlu kita ketahui juga dalam melakukan praktikum kita harus memperhatikan bahaya dan resikonya. Ada kemungkinan kita dapat terkontaminasi mikroba. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan perhatian utama. Ada tiga unsur utama dalam keamanan di laboratorium terhadap kontaminasi mikroorganisme yaitu prosedur praktikum yang dilakukan dengan baik dan benar, peralatan keselamatan dan fasilitas di laboratorium.

Alat – Alat di Laboratorium Mikrobiologi
No.
Nama Alat
Fungsi dan Prinsip
1.
Tabung Reaksi


Fungsi:Digunakan sebagai tempat pengenceran  atau digunakan tempat menyimpan media. Serta tempat untuk isolasi media agar tegak atau agar miring.
Prinsip: Pada saat memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan jangan sekali-kali menghadapkan kewajah.
2.
Cawan Petri


Fungsi: Untuk tempat isolasi dan inokulasi.
Prinsip: Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian dan untuk menguji suatu zat yang berukuran kecil.
3.
Ose Bulat


Fungsi: Untuk memindahkan dan mengambil mikroorganisme pada proses inokulasi metode gores dan isolasi pada media agar miring.
Prinsip: Ujungnya berbentuk bulat disebut dengan inoculating loop yang berguna untuk melakukan streak di permukaan agar yang miring.
4.
Ose Jarum
Fungsi: Untuk memindahkan dan mengambil mikroorganisme pada proses inokulasi metode gores dan isolasi metode tusuk pada agar tegak.
Prinsip: Ujungnya berbentuk jarum disebut dengan inoculating needle yang berguna menginokulasi secara tusukan agar yang tegak lurus.
5.
Pipet Tetes

Fungsi: Untuk mengambil atau memindahkan larutan atau sampel pada skala tetes.
Prinsip: Menekan bagian karet dari pipet tetes lalu bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan, kemudian karetnya dilepas.
6.
Erlenmeyer


Fungsi: sebagai wadah untuk menyimpan dan mencampur  larutan.
Prinsip: Dalam mengukur volume akan lebih akurat karena dapat lebih tepat volume cairannya.
7.
Bulb

Fungsi: Untuk menghisap larutan yang dipasang pada pangkal pipet volum.
Prinsip: Memiliki 3 katub yaitu : katup suction (S) untuk menghisap cairan, katup aspirate (A) untuk mengeluarkan udara,dan katup exhaust (E) untuk mengeluarkan cairan.
8.
Pipet Volume

Fungsi: Untuk mengambil atau memindahkan sampel dengan skala tertentu.
Prinsip: Mengambil larutan dengan berdasarkan ukuran yang diinginkan.
9.
Gelas Objektif

Fungsi: Untuk menutup objek yang ada di kaca preparat.
Prinsip: Diletakkan diatas kaca preparat untuk menutupi objek.
10.
Beaker Glass

Fungsi: Digunakan sebagai wadah untuk menampung larutan dan pengukur volume cairan pada skala dan volume tertentu.
Prinsip: Skala pada badan gelas dapat digunakan untuk mengukur volume larutan dengan ketelitian yang baik.
11.
Batang Pengaduk

Fungsi: Untuk mengaduk larutan atau mencampur bahan kimia yang terdapat pada gelas kimia dan tabung reaksi.
Prinsip: Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
12.
Hoki Stik


Fungsi: Untuk meratakan suspensi pada mikroba.
Prinsip: Merupakan jenis dari batang pengaduk tetapi pada ujungnya memiliki lengkung untuk meratakan objek.
13.
Preparat

Fungsi: Alat ini berfungsi sebagai tempat meletakkan objek (suspensi mikroba) yang ingin diamati struktur sel dan morfologinya.
Prinsip: Diletakkan di meja preparat.

14.
Bunsen

Fungsi: Untuk sterilisasi fisik.
Prinsip: Nyala api dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar bersama aliran udara.

15.
Tabung Gas Mini


Fungsi: Digunakan sebagai bahan bakar kompor.
Prinsip: Gas yang keluar dari tabung akan menghasilkan api.


Jenis Instrumen Laboratorium Mikrobiologi
No.
Nama Instrumen
Fungsi dan Prinsip
1.
Waterbath Shaker


Fungsi: Untuk melebur basis. Serta berfungsi untuk menghomogenkan suspensi mikroba pada media kultur cair dan inkubasi mikroba dengan menkondisikan suhu agar tetap konstan.
Prinsip: Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan mem-beri suplay listrik ke heather. Heather yang diberi arus listrik akan memberikan panas pada alat, meningkatkan suhu hingga suhu yang diinginkan.
2.
Waterbath

Fungsi: Untuk proses inkubasi mikroba pada media kultur cair dengan mengkondisikan suhu agar tetap konstan dan menyimpan media kultur cair atau larutan.
Prinsip: Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan memberi suplay listrik ke heather yang  akan memberikan  panas pada alat, meningkatkan suhu hingga suhu yang diinginkan. Serta mempertahankan suhu sekitar 40-45o C dengan air sebagai konduktor.
3.
Refrigerator

Fungsi: Untuk menyimpan media, menetralkan suhu panas pada media, menghambat proses pertumbuhan mikroba, serta menjaga kontaminasi dari luar.
Prinsip: Penguapan yang memerlukan gas (udara) dari suhu panas menjadi kehilangan panas sehingga  suhu menjadi rendah (dingin).
4.
Desikator


Fungsi: Untuk menyerap uap air dan untuk mengurangi kadar air dan aktivitas air pada suatu bahan atau sampel.
Prinsip: Pada bagian bawah terdapat silica gel yang  menyerap kadar air berlebih  dari sampel.
5.
Laminar Air Flow


Fungsi: Untuk memberikan ruang aseptis yang dilegkapi dengan sinar UV dan penyaring udara yang berguna mensterilkan ruang bekerja pada proses isolasi dan inokulasi.
Prinsip: Blower meniupkan udara steril secara kontinyu melalui ruang inokulasi sehingga ruangan terbebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke media. Udara seteril didapat dengan mengalirkan udara dari luar melalui filter yang sangat halus yang dinamakan HEPA(Hight Efficiency Particulate Air Filter).
6.
Homogenizer


Fungsi: Untuk menghomogenkan suatu suspensi atau larutan di dalam tabung reaksi.
Prinsip: Aliran listrik yang masuk memberikan getaran pada batang pengaduknya sehingga dari getaran tersebut yang mengaduk larutan yang ada di dalam tabung reaksi.
7.
Timbangan Digital

Fungsi: Untuk menghitung massa dari suatu bahan atau sampel.
Prinsip: Aliran listrik yang masuk memberikan sinyal apabila sampel diletakkan.
8.
Shaker

Fungsi: Untuk menghomogenkan suspensi mikroba pada media kultur cair dan menginkubasi mikroba pada media kultur cair dengan menjaga kondisi lingkungan tetap konstan dan memudahkan penetrasi nutrisi ke mikroba.
Prinsip: Motor berputar untuk menggerakkan tuas. Tuas  dihubungkan dengan poros yang terhubung dengan sebuah plat. Ketika motor berputar secara otomatis mekanik shaker akan menggerakkan plat dengan gerakan jungkat jungkit.
9.
Autoklaf

Fungsi: Untuk sterilisasi alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum.
Prinsip: Menggunakan uap air bertekanan 1 atm dalam suhu 121°C selama 15 menit.
10.
Inkubasi

Fungsi: Untuk peremajaan sel mikroba dan proses penumbuhan mikroba pada media.
Prinsip: Memberikan suhu dan kelembaban tertentu.
11.
Mikroskop


Fungsi: untuk mengamati mikroorganisme untuk identifikasi morfologi dan sel mikroba.
Prinsip: Mengamati secara detail mikroba dengan bantuan lensa yang dapat diatur perbesarannya, dengan perbesaran 100 kali.
12.
Hot Plate

Fungsi: Untuk memanaskan media dan menghomogenisasi.
Prinsip: Dalam proses pemanasannya hot plate melibatkan pengaduk dan pemanas. Serta besarnya kecepatan pengaduk dapat diatur sesuai keinginan.

13.
Microwave


Fungsi: Untuk memanaskan dan menghomogenisasi media pertumbuhan mikroba.
Prinsip: Pemanasan dengan menggunakan gelombang mikro.
14.
PH Meter


Fungsi: Digunakan untuk mengukur kadar keasaman / kebasaan suatu larutan / bahan.
Prinsip: Sensor probe berupa elektrode kaca (glass electrode) akan mengukur jumlah ion H3O+ dalam larutan.
15.
Fermentor


Fungsi: Untuk proses fermentasi secara mekanik dan otomatis dengan mengatur suplay nutrisi, suplay oksigen, dan peng-adukannya. Serta untuk mengonversi substrak menjadi produk fermentasi.
Prinsip: Menciptakan kondisi homogen dengan sistem pH dan termperatur yang terkontrol melalui proses aerasi untuk pengadaan oksigen yang cukup agar mikroba dapat hidup dan agitasi untuk mencampurkan semua isi dengan fermentor.

Jenis Media Laboratorium Mikrobiologi
No.
Jenis Media
Deskripsi
1.
Sintesis
Media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti.
1.1
GPB (Glucose Phosphate Broth)


Fungsi: Medium ini dapat digunakan untuk perbanyakan (propagasi) mikroorganisme dalam jumlah besar, uji fermentasi, dan berbgai uji lain (tauge agar).

Komposisi:
Buffered pepton 7000 liter
Deskripsi
Dextrosa 5000 liter
Dipotassium fosfat 5000 liter

Mikroorganisme yang ditumbuhkan: Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Klebsiella pneumoniae.
1.2
PDA ( Potato Dextrose Agar)

Fungsi: PDA digunakan untuk kultivasi fungi.

Komposisi:
Bubuk Kentang 4 gram
Dextrose 20 g
Agar 15 g

Mikroorganisme yang ditumbuhkan: Aspergillus niger, Candida albicans, Penicillium roquefortii, Trichophyton mentagrophytes.

1.3
PCA ( Plate Count Agar)


Fungsi: untuk mendapatkan jumlah plate mikroba dari susu dan produk susu, makanan, air dan bahan lain dari sanitasi.

Komposisi:
Casein 5 gram
Yeast Extract 2,5 gram
Dextrose 1 gram
Agar 15 gram

Mikroorganisme yang ditumbuhkan: Bacillus subtilis, Bacillus stearothermophilus, Enterococcus hirae, Escherichia coli.
1.4
NA ( Nutrient Agar )


Fungsi: untuk isolasi mikroorganisme, uji aktivitas biokimiawi, perhitungan jumlah mikroorganisme, untuk eksperimen motilitas mikroorganisme ataupun hidrolisis gelatin dan lain-lain.

Komposisi:
Ekstrak beef 10 g
Pepton 10 g
NaCl 5 g
Air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L.

Mikroorganisme yang ditumbuhkan: Yersinia enterocolitica, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhimurium.
1.5
YEA ( Yeast Extract Agar )

Fungsi: digunakan dalam mikrobiologi air untuk penghitungan mikroorganisme yang dapat dikultur dengan menghitung koloni pada 36 dan 22°C.

Komposisi:
Tryptone 6.0 g
Yeast extract 3.0 g
Bacteriological agar 10.0 g

Mikroorganisme yang ditumbuhkan: Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aspergillus brasiliensis.
2.
Semisintetis
Media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti.
2.1
Kentang Agar


Fungsi: untuk menumbuhkan kapang.

Komposisi:
Kentang 300 gram
Gula pasir
Agar
Aquades

Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Aspergillus sp, Mucor sp.
2.2
Tauge Agar

Fungsi: untuk menumbuhkan khamir. Kapang juga dapat tumbuh pada media ini namun pertumbuhannya tidak sebaik khamir.

Komposisi:
Tauge 100 g
Sukrosa (gula pasir) 60 g
Aquades 1.000 ml

Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Phytophthora infestans.
3
Alami

3.1
Tanah

Fungsi: Untuk menumbuhkan semua jenis mikroba.

Komposisi:
Mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Pseudomonas, Azotobacter, Lactobacillus, Nitrobacter dan Nitrosomonas.


Bahan Kimia Laboratorium Mikrobiologi
No.
Jenis Bahan Kimia
Deskripsi
1.
Larutan Fisiologis


Fungsi: Digunakan untuk mengencerkan misalnya pada analisis mikrobiologi.

Cara Pembuatan:
·      Sebanyak 9 gram NaCl ditimbang lalu dilarutkan dalam 1 liter aquades steril.
·      Larutan dihomogenkan dan ditutup dengan kapas dan aluminium foil.

2.
Safranin

Fungsi: untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah diberi alkohol.

Cara Pembuatan:
·         Sebanyak 0,25 gram Safranin O ditimbang lalu dilarutkan ke dalam 10 ml etil alkohol 95%.
Tambahkan aquades 100 ml pada larutan, Larutan dicampur dan disaring setelah 24 jam dengan kertas saring.
3.
Kristal Violet

Fungsi: dalam pewarnaan gram bakteri, yaitu sebagai pewarna utama.

Cara Pembuatan:
Larutan A
·         Kristal Violet 2 gram
·         Etil Alkohol 20 gram
Larutan B
·         Amonium Oksalat 0,8 gram
·         Aquades 80 gram
Larutan A dan B dicampur dan disaring setelah 24 jam dengan kertas saring.

4.
Larutan Iodin


Fungsi: dalam pewarnaan gram, yaitu sebagai pewarna yang berfungsi memperkuat pengikatan warna oleh bakteri.

Cara Pembuatan:
·         Haluskan 1 gram iodium dan 2 gram kalium iodida
·         Larutkan dengan aquadest 300 ml
·         Masukkan ke dalam botol menggunakan corong yang telah dilapisi kertas saring.
5.
Aquades
Fungsi aquades yaitu sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium. Nama IUPAC Dihydrogen monoxide.

3 komentar:

  1. materinya lengkap...tapi, ada beberapa yang tidak terbaca.. perlu diperbaiki

    BalasHapus
  2. oke, makasih infonya nanti saya akan coba memperbaikinya

    BalasHapus