Pengetahuan alat merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam proses praktikum. Sebelum kita melakukan
prosedur praktikum di laboratorium kita harus mengenal alat-alat yang akan
digunakan sehingga memudahkan kita dalam melakukan praktikum. Oleh karena itu,
kita harus memahami fungsi dan prinsip dari alat-alat tersebut.
Perlu kita ketahui juga dalam melakukan
praktikum kita harus memperhatikan bahaya dan resikonya. Ada kemungkinan kita
dapat terkontaminasi mikroba. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan
perhatian utama. Ada tiga unsur utama dalam keamanan di laboratorium terhadap
kontaminasi mikroorganisme yaitu prosedur praktikum yang dilakukan dengan baik
dan benar, peralatan keselamatan dan fasilitas di laboratorium.
Alat
– Alat di Laboratorium Mikrobiologi
No.
|
Nama Alat
|
Fungsi dan
Prinsip
|
1.
|
Tabung Reaksi
|
Fungsi:Digunakan sebagai tempat
pengenceran atau digunakan tempat menyimpan media. Serta tempat untuk
isolasi media agar tegak atau agar miring.
Prinsip: Pada saat memanaskan media
yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan
miring diatas nyala api dan jangan sekali-kali menghadapkan kewajah.
|
2.
|
Cawan Petri
|
Fungsi: Untuk tempat isolasi dan
inokulasi.
Prinsip: Alat ini digunakan sebagai
wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir,
spora, atau biji-bijian dan untuk menguji suatu zat yang berukuran kecil.
|
3.
|
Ose Bulat
|
Fungsi: Untuk memindahkan dan
mengambil mikroorganisme pada proses inokulasi metode gores dan isolasi pada
media agar miring.
Prinsip: Ujungnya berbentuk bulat
disebut dengan inoculating loop
yang berguna untuk melakukan streak di permukaan agar yang miring.
|
4.
|
Ose Jarum
|
Fungsi: Untuk memindahkan dan
mengambil mikroorganisme pada proses inokulasi metode gores dan isolasi
metode tusuk pada agar tegak.
Prinsip: Ujungnya
berbentuk jarum disebut dengan inoculating
needle yang berguna menginokulasi secara tusukan agar yang tegak lurus.
|
5.
|
Pipet Tetes
|
Fungsi: Untuk
mengambil atau memindahkan larutan atau sampel pada skala tetes.
Prinsip: Menekan bagian karet dari pipet
tetes lalu bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan, kemudian karetnya
dilepas.
|
6.
|
Erlenmeyer
|
Fungsi: sebagai wadah untuk menyimpan
dan mencampur larutan.
Prinsip: Dalam mengukur volume akan
lebih akurat karena dapat lebih tepat volume cairannya.
|
7.
|
Bulb
|
Fungsi: Untuk menghisap larutan yang
dipasang pada pangkal pipet volum.
Prinsip: Memiliki 3 katub yaitu :
katup suction (S) untuk menghisap cairan, katup aspirate (A) untuk
mengeluarkan udara,dan katup exhaust (E) untuk mengeluarkan cairan.
|
8.
|
Pipet Volume
|
Fungsi: Untuk mengambil atau
memindahkan sampel dengan skala tertentu.
Prinsip: Mengambil larutan dengan
berdasarkan ukuran yang diinginkan.
|
9.
|
Gelas Objektif
|
Fungsi: Untuk menutup objek yang ada
di kaca preparat.
Prinsip: Diletakkan diatas kaca
preparat untuk menutupi objek.
|
10.
|
Beaker Glass
|
Fungsi: Digunakan sebagai wadah untuk
menampung larutan dan pengukur volume cairan pada skala dan volume tertentu.
Prinsip: Skala pada badan gelas dapat
digunakan untuk mengukur volume larutan dengan ketelitian yang baik.
|
11.
|
Batang Pengaduk
|
Fungsi: Untuk mengaduk larutan atau
mencampur bahan kimia yang terdapat pada gelas kimia dan tabung reaksi.
Prinsip: Mengaduk
larutan atau suspense dalam wadah.
|
12.
|
Hoki Stik
|
Fungsi: Untuk meratakan suspensi pada
mikroba.
Prinsip: Merupakan jenis dari batang
pengaduk tetapi pada ujungnya memiliki lengkung untuk meratakan objek.
|
13.
|
Preparat
|
Fungsi: Alat ini berfungsi sebagai
tempat meletakkan objek (suspensi mikroba) yang ingin diamati struktur sel
dan morfologinya.
Prinsip: Diletakkan
di meja preparat.
|
14.
|
Bunsen
|
Fungsi: Untuk sterilisasi fisik.
Prinsip: Nyala api dapat membuat
aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan
ikut terbakar bersama aliran udara.
|
15.
|
Tabung Gas Mini
|
Fungsi:
Digunakan sebagai bahan bakar kompor.
Prinsip:
Gas yang keluar dari
tabung akan menghasilkan api.
|
Jenis
Instrumen Laboratorium Mikrobiologi
No.
|
Nama Instrumen
|
Fungsi dan
Prinsip
|
1.
|
Waterbath Shaker
|
Fungsi: Untuk melebur basis. Serta berfungsi untuk menghomogenkan suspensi
mikroba pada media kultur cair dan inkubasi mikroba dengan menkondisikan suhu
agar tetap konstan.
Prinsip: Pada saat saklar diposisi
“on” maka arus listrik dari sumber akan mem-beri suplay listrik ke heather. Heather yang diberi arus listrik akan memberikan panas pada alat,
meningkatkan suhu hingga suhu yang diinginkan.
|
2.
|
Waterbath
|
Fungsi: Untuk proses inkubasi mikroba
pada media kultur cair dengan mengkondisikan suhu agar tetap konstan dan
menyimpan media kultur cair atau larutan.
Prinsip: Pada saat saklar diposisi
“on” maka arus listrik dari sumber akan memberi suplay listrik ke heather
yang akan memberikan panas pada alat, meningkatkan suhu hingga
suhu yang diinginkan. Serta mempertahankan suhu sekitar 40-45o C
dengan air sebagai konduktor.
|
3.
|
Refrigerator
|
Fungsi: Untuk menyimpan media, menetralkan suhu panas pada media,
menghambat proses pertumbuhan mikroba, serta menjaga kontaminasi dari luar.
Prinsip: Penguapan yang memerlukan gas
(udara) dari suhu panas menjadi kehilangan panas sehingga suhu menjadi rendah (dingin).
|
4.
|
Desikator
|
Fungsi: Untuk menyerap uap air dan
untuk mengurangi kadar air dan aktivitas air pada suatu bahan atau sampel.
Prinsip: Pada bagian bawah terdapat silica gel yang menyerap kadar air berlebih dari sampel.
|
5.
|
Laminar Air Flow
|
Fungsi: Untuk memberikan ruang aseptis
yang dilegkapi dengan sinar UV dan penyaring udara yang berguna mensterilkan
ruang bekerja pada proses isolasi dan inokulasi.
Prinsip: Blower meniupkan udara steril secara kontinyu melalui ruang
inokulasi sehingga ruangan terbebas dari debu dan spora-spora yang mungkin
jatuh ke media. Udara seteril didapat dengan mengalirkan udara dari luar
melalui filter yang sangat halus yang dinamakan HEPA(Hight Efficiency
Particulate Air Filter).
|
6.
|
Homogenizer
|
Fungsi: Untuk menghomogenkan suatu
suspensi atau larutan di dalam tabung reaksi.
Prinsip: Aliran listrik yang masuk
memberikan getaran pada batang pengaduknya sehingga dari getaran tersebut
yang mengaduk larutan yang ada di dalam tabung reaksi.
|
7.
|
Timbangan Digital
|
Fungsi: Untuk menghitung massa dari
suatu bahan atau sampel.
Prinsip: Aliran listrik yang masuk
memberikan sinyal apabila sampel diletakkan.
|
8.
|
Shaker
|
Fungsi: Untuk menghomogenkan suspensi mikroba pada media kultur cair dan
menginkubasi mikroba pada media kultur cair dengan menjaga kondisi lingkungan
tetap konstan dan memudahkan penetrasi nutrisi ke mikroba.
Prinsip: Motor berputar untuk menggerakkan
tuas. Tuas dihubungkan dengan poros
yang terhubung dengan sebuah plat. Ketika motor berputar secara otomatis
mekanik shaker akan menggerakkan plat dengan gerakan jungkat jungkit.
|
9.
|
Autoklaf
|
Fungsi: Untuk sterilisasi alat-alat
yang akan digunakan dalam praktikum.
Prinsip: Menggunakan uap air
bertekanan 1 atm dalam suhu 121°C selama 15 menit.
|
10.
|
Inkubasi
|
Fungsi: Untuk peremajaan sel mikroba
dan proses penumbuhan mikroba pada media.
Prinsip: Memberikan suhu dan
kelembaban tertentu.
|
11.
|
Mikroskop
|
Fungsi: untuk mengamati mikroorganisme
untuk identifikasi morfologi dan sel mikroba.
Prinsip: Mengamati secara detail
mikroba dengan bantuan lensa yang dapat diatur perbesarannya, dengan
perbesaran 100 kali.
|
12.
|
Hot Plate
|
Fungsi: Untuk memanaskan media dan
menghomogenisasi.
Prinsip: Dalam proses pemanasannya hot plate melibatkan pengaduk
dan pemanas. Serta besarnya kecepatan pengaduk dapat diatur sesuai keinginan.
|
13.
|
Microwave
|
Fungsi: Untuk
memanaskan dan menghomogenisasi media pertumbuhan mikroba.
Prinsip: Pemanasan dengan menggunakan
gelombang mikro.
|
14.
|
PH Meter
|
Fungsi: Digunakan untuk mengukur kadar
keasaman / kebasaan suatu larutan / bahan.
Prinsip: Sensor probe berupa elektrode
kaca (glass electrode) akan mengukur jumlah ion H3O+
dalam larutan.
|
15.
|
Fermentor
|
Fungsi: Untuk proses fermentasi secara
mekanik dan otomatis dengan mengatur suplay nutrisi, suplay oksigen, dan
peng-adukannya. Serta untuk mengonversi substrak menjadi produk fermentasi.
Prinsip: Menciptakan kondisi homogen
dengan sistem pH dan termperatur yang terkontrol melalui proses aerasi untuk
pengadaan oksigen yang cukup agar mikroba dapat hidup dan agitasi untuk mencampurkan semua isi dengan fermentor.
|
Jenis
Media Laboratorium Mikrobiologi
No.
|
Jenis Media
|
Deskripsi
|
1.
|
Sintesis
|
Media
yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti.
|
1.1
|
GPB (Glucose Phosphate Broth)
|
Fungsi: Medium ini dapat digunakan untuk perbanyakan (propagasi)
mikroorganisme dalam jumlah besar, uji fermentasi, dan berbgai uji lain
(tauge agar).
Komposisi:
Buffered pepton 7000 liter
Deskripsi
Dextrosa 5000 liter
Dipotassium fosfat 5000 liter
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan: Escherichia coli, Enterobacter
aerogenes, Klebsiella pneumoniae.
|
1.2
|
PDA ( Potato Dextrose Agar)
|
Fungsi: PDA
digunakan untuk kultivasi fungi.
Komposisi:
Bubuk
Kentang 4 gram
Dextrose
20 g
Agar
15 g
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan: Aspergillus niger, Candida
albicans, Penicillium roquefortii, Trichophyton mentagrophytes.
|
1.3
|
PCA ( Plate Count Agar)
|
Fungsi: untuk
mendapatkan jumlah plate mikroba dari susu dan produk susu, makanan, air dan
bahan lain dari sanitasi.
Komposisi:
Casein
5 gram
Yeast
Extract 2,5 gram
Dextrose
1 gram
Agar
15 gram
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan: Bacillus subtilis, Bacillus
stearothermophilus, Enterococcus hirae, Escherichia coli.
|
1.4
|
NA ( Nutrient Agar )
|
Fungsi: untuk isolasi mikroorganisme, uji
aktivitas biokimiawi, perhitungan jumlah mikroorganisme, untuk eksperimen motilitas mikroorganisme ataupun
hidrolisis gelatin dan
lain-lain.
Komposisi:
Ekstrak beef 10 g
Pepton
10 g
NaCl
5 g
Air
desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L.
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan: Yersinia
enterocolitica, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhimurium.
|
1.5
|
YEA ( Yeast Extract Agar )
|
Fungsi: digunakan dalam mikrobiologi air
untuk penghitungan mikroorganisme yang dapat dikultur dengan menghitung
koloni pada 36 dan 22°C.
Komposisi:
Tryptone 6.0 g
Yeast extract 3.0 g
Bacteriological agar 10.0 g
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan: Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa, Aspergillus brasiliensis.
|
2.
|
Semisintetis
|
Media
yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti.
|
2.1
|
Kentang Agar
|
Fungsi: untuk menumbuhkan kapang.
Komposisi:
Kentang
300 gram
Gula
pasir
Agar
Aquades
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan:
Aspergillus sp, Mucor sp.
|
2.2
|
Tauge Agar
|
Fungsi:
untuk menumbuhkan khamir. Kapang juga dapat tumbuh pada media ini namun
pertumbuhannya tidak sebaik khamir.
Komposisi:
Tauge
100 g
Sukrosa
(gula pasir) 60 g
Aquades 1.000 ml
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan:
Phytophthora infestans.
|
3
|
Alami
|
|
3.1
|
Tanah
|
Fungsi: Untuk
menumbuhkan semua jenis mikroba.
Komposisi:
Mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Mikroorganisme
yang ditumbuhkan:
Pseudomonas,
Azotobacter, Lactobacillus, Nitrobacter dan Nitrosomonas.
|
Bahan
Kimia Laboratorium Mikrobiologi
No.
|
Jenis Bahan
Kimia
|
Deskripsi
|
1.
|
Larutan Fisiologis
|
Fungsi:
Digunakan untuk mengencerkan misalnya pada analisis mikrobiologi.
Cara
Pembuatan:
· Sebanyak 9
gram NaCl ditimbang lalu dilarutkan dalam 1 liter aquades steril.
· Larutan
dihomogenkan dan ditutup dengan kapas dan aluminium foil.
|
2.
|
Safranin
|
Fungsi:
untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah
diberi alkohol.
Cara
Pembuatan:
·
Sebanyak 0,25 gram Safranin O ditimbang lalu
dilarutkan ke dalam 10 ml etil alkohol 95%.
Tambahkan
aquades 100 ml pada larutan, Larutan dicampur dan disaring setelah 24 jam
dengan kertas saring.
|
3.
|
Kristal Violet
|
Fungsi:
dalam pewarnaan gram bakteri, yaitu sebagai pewarna utama.
Cara
Pembuatan:
Larutan
A
·
Kristal Violet 2 gram
·
Etil Alkohol 20 gram
Larutan
B
·
Amonium Oksalat 0,8 gram
·
Aquades 80 gram
Larutan
A dan B dicampur dan disaring setelah 24 jam dengan kertas saring.
|
4.
|
Larutan Iodin
|
Fungsi:
dalam pewarnaan gram, yaitu sebagai pewarna yang berfungsi memperkuat
pengikatan warna oleh bakteri.
Cara
Pembuatan:
·
Haluskan 1 gram iodium dan 2 gram kalium iodida
·
Larutkan dengan aquadest 300 ml
·
Masukkan ke dalam botol menggunakan corong yang
telah dilapisi kertas saring.
|
5.
|
Aquades
|
Fungsi aquades yaitu sebagai bahan pelarut dalam
pembuatan medium. Nama IUPAC Dihydrogen monoxide.
|
Makasih infonyaa
BalasHapusmaterinya lengkap...tapi, ada beberapa yang tidak terbaca.. perlu diperbaiki
BalasHapusoke, makasih infonya nanti saya akan coba memperbaikinya
BalasHapus